Rabu, 21 Desember 2011

Tugas Bhs. Indonesia 2, "Bab 3"

Soal

Buatlah contoh sebuah paragraf yang berkaitan dengan
bidang anda sekarang !
1. Generalisasi
2. Analogi
3. Sebab-akibat (kausalitas)

Jawaban

Contoh paragraf generalisasi :

Teori akuntansi berisi keseluruuhan analisis dan komponennya yang menjadi sumber acuan untuk menjelaskan dan memprediksi gejala atau peristiwa dalam akuntansi. Seperangkat konsep, devinisi dan proposisi yang saling berkaitan secara sistematis yang diajukan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta. Seperangkatt hipotesis yang berrsifat deskriptif  sebagai hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah tertentu. Dengan demikian, status teori akuntansi akan menjadi sains setara sengan pengertian teori dalam astronomi, ekonomika, fisika, biologi, dsb.

Contoh paragraf analogi :

Menghitung laporan keuangan memang benar-benar harus fokus dan teliti, jika tidak kemungkinan besar mendapatkan hasil yg tidak balance. Sama halnya dengan membuat masakan dengan resep baru, apabila tidak pas dalam memilih bahan dan bumbu pasti akan gagal. Maka harus mengulang dari awal lagi. Jadi fokuslah dalam mengerjakan sesuatu hal yang sedang kamu kerjakan jika ingin mendapatkan hasil yg kamu inginkan.

Contoh paragraf sebab akibat :

Ada mahasiswa yang salah dalam memilih jurusan dalam kuliahnya karena ikut-ikutan teman  atau asal dalam memilih jurusan. Akibatnya membuat dia tidak menggerti dan harus belajar dari awal lagi dalam perkuliahan di jurusan tersebut.

Tugas Bhs. Indonesia 2, "Bab 2"

Soal

Carilah wacana yang membedakan pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah. Uploadlah dalam tiga judul yang berbeda !!

Jawaban

1.      Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Contoh :
Obat Alami Berkhasiat

Khasiat Daun Jeruk Sitrun

Dewasa ini banyak orang mengeluhkan banyaknya obat kimia yang dampaknya sangat berbahaya jika digunakan dalam jangka waktu yang sangat lama. Padahal melihat kondisi kesehatan manusia sekarang ini sangatlah memprihatinkan dan perlu mendapat berbagai tindakan yang bijak. Banyaknya polusi terutama polusi udara membuat salah satu bentuk kesehatan manusia terancam misalnya gangguan tenggorokan.

Untuk mengatasi gangguan tenggorokan itu tak jarang orang menggunakan cara simpel atau cara kilat yakni membeli obat batuk atau obat tenggorokan di pasaran yang walaupun sudah direkomendasi keamanannya oleh pihak yang berwenang namun obat tersebut masih terbuat dari bahan kimia yang biasanya orang bisa langsung merasakan dampak positifnya. Namun di sisi lain daya tubuh menurun karena banyaknya penggunaan bahan kimia. Dari sinilah penulis mencoba mengambil inisiatif untuk menggunakan tumbuhan alami namun sangat berkhasiat untuk mengatasi hal itu, diantaranya dengan menggunakan dan memanfaatkan daun jeruk sitrun yang terkadang dilupakan orang.

Tidak banyak orang yang tahu kegunaan daun jeruk sitrun. Daun jeruk sitrun banyak dijumpai di daerah pedesaan yang sejuk karena tumbuhan ini biasanya mudah tumbuh di daerah dataran rendah ataupun dataran tinggi yang berhawa sejuk. Adapun penggunaan daun jeruk sitrun tidaklah sembarangan karena daun jeruk sitrun yang dikonsumi adalah daun jeruk sitrun yang masih muda. Sedangkan untuk yang tua tidaklah begitu banyak khasiatnya.

Cara pengolahannya adalah dengan cara merebus air terlebih dahulu sebelum mengambil beberapa daun jeruk sitrun muda yang masih segar kemudian setelah itu menyiapkan teko yang sudah diberi gula secukupnya dan diaduk sampai rata. Setelah rata daun jeruk sitrun hasil petikan tersebut dimasukkan ke dalam teko dan dibiarkan selama beberapa menit sampai air menghangat. Dalam kondisi hangat air minum daun jeruk sitrun siap dihidangkan.

Pemakaian dan pengkonsumsian minuman hangat daun jeruk sitrun tidaklah harus setiap hari. Cukup disajikan pada pagi hari dan menjelang tidur maka dalam jangka beberapa hari kemungkinan sakit tenggorokan dapat hilang. Dan jika sakit tenggorokan telah hilang, pengkonsumsian minuman daun jeruk sitrun bisa dihentikan atau hanya diminum di pagi hari. Untuk masalah efek samping relatif tidak ada selain bagi penderita diabetes gula dapat diganti dengan pemanis buatan yang tidak berbahaya bagi kesehatan.

Minuman alami berkhasiat ini dapat dijadikan obat alami alternatif jika menginginkan hidup sehat tanpa harus tergantung pada obat-obatan kimia. 

2.      Karya Semi Ilmiah adalah sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering di masukkan karangan non-ilmiah. Maksud dari karangan non-ilmiah tersebut ialah karena jenis Semi Ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Contoh :
Pendekatan pada masalah anak jalanan

Masalah anak jalanan memang masalah lama yang sulit dihadapi. Ada banyak variable yang membuat permasalahan tersebut sulit dituntaskan. Secara teori fenomena anak jalanan dapat diahadapi dengan tiga model pendekatan. Pendekatan penghapusan (abolition), perlindungan (protection), dan pemberdayaan (empowerment).
Pendekatan penghapusan ialah suatu pendekatan yang lebih menekankan pada cara menghapus anak jalanan secara radikal, dengan melalui perubahan tatanan struktur tersebut, mengandaikan teratasinya problem kemiskinan yang menjadi akar dari fenomena anak jalanan.
Pendekatan perlindungan, ialah suatu pendekatan yang menitik beratkan pada perlindungan dan pemberian hak-hak anak jalanan. Perlindungan tersebut dapat melalui perumusan hukum-hukum yang berpihak pada anak jalanan, peningkatan peran lembaga-lembaga sosial juga fungsionalisasi lembaga-lembaga pemerintah untuk memberikan perlindungan terhadap anak jalanan.
Pendekatan pemberdayaan, ialah susah meningkatkan kemampuan skill anak jalanan dalam bidang tertentu, dengan tujuan para anak jalanan tersebut dapat mandiri secara ekonomi. Pendekatan pemberdayaan tersebut juga untuk membangun kesadaran kritis anak jalanan akan hak dan posisinya dalam ranah sosial dan politik masyarakat. Mereka memiliki hak dan posisi yang sama dengan warga negara yang lain.
Model pembinaan dalam mencapai tujuan salah satunya dalam adanya rumah singgah secara lebih spesifik pembimbingan dilakukan secara kondusif yaitu dengan mengembangkan sistem pembinaan terstruktur, terjadwal, fleksibel, dan berkesinambungan dalam lingkungan dengan kasih sayang perlindungan kebersamaan dan juga keteladanan dari pembimbing (pekerja sosial) yang secara rinci dapat digambarkan sebagai berikut:
a.       Pembinaan intelektualitas anak jalanan, meliputi:
·         Pembinaan peningkatan pendidikan dan pengetahuan. Dengan jalan memasukkan anak binaan ke sekolah-sekolah formal sesuai dengan tingkat pendidikan dari anak binaan
·         Pembinaan peningkatan ketrampilan dan keahlian. Yaitu melalui pemberian materi pendidikan ketrampilan dan keahlian yang dikelompokkan sesuai bakat dan minat.
·         Pembinaan peningkatan profesionalisme. Yaitu melalui metode penyampaian dengan pemberian teori dasar tentang seni dan praktek. Tujuannya agar anak jalanan akan produktif dari hasil karya seninya.
b.      Pembinaan mental anak jalanan berupa pemberian motivasi, semangat, rasa percaya diri, kebersihan, dan kedisiplinan. Usaha ini ditempuh dengan cara pendekatan-pendekatan dan nasehat-nasehat. Selain itu juga dapat diberikan peraturan-peraturan yang membuat anak merasa tidak terbebani karena sudah terbiasa.
c.       Pembinaan moral anak jalanan, adalah pembinaan akhlak, norma/etika, hidup melalui penerapan jadwal sholat bersama, pengajian bersama.
Demikian beberapa pendekatan terhadap masalah anak jalanan secara teoritis, tentu saja masih memerlukan telaah yang lebih mendalam untuk bisa mempraktikkannya dalam bentuk teknis.

3.      Karya Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb.
Contoh :
Sang Primadona
Cerpen A. Mustofa Bisri

Apa yang harus aku lakukan? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing.
Apabila masalahku ini berlarut-larut dan aku tidak segera menemukan pemecahannya, aku khawatir akan berdampak buruk terhadap kondisi kesehatan dan kegiatanku dalam masyarakat. Lebih-lebih terhadap dua permataku yang manis-manis: Gita dan Ragil.

Tapi agar jelas, biarlah aku ceritakan lebih dahulu dari awal.
Aku lahir dan tumbuh dalam keluarga yang -katakanlah-- kecukupan. Aku dianugerahi Tuhan wajah yang cukup cantik dan perawakan yang menawan. Sejak kecil aku sudah menjadi "primadona" keluarga. Kedua orang tuaku pun, meski tidak memanjakanku, sangat menyayangiku.

Di sekolah, mulai SD sampai dengan SMA, aku pun --alhamdulillah-juga disayangi guru-guru dan kawan-kawanku. Apalagi aku sering mewakili sekolah dalam perlombaan-perlombaan dan tidak jarang aku menjadi juara.

Ketika di SD aku pernah menjadi juara I lomba menari. Waktu SMP aku mendapat piala dalam lomba menyanyi. Bahkan ketika SMA aku pernah menjuarai lomba baca puisi tingkat provinsi.

Tapi sungguh, aku tidak pernah bermimpi akhirnya aku menjadi artis di ibu kota seperti sekarang ini. Cita-citaku dari kecil aku ingin menjadi pengacara yang di setiap persidangan menjadi bintang, seperti sering aku lihat dalam film. Ini gara-gara ketika aku baru beberapa semester kuliah, aku memenangkan lomba foto model. Lalu ditawari main sinetron dan akhirnya keasyikan main film. Kuliahku pun tidak berlanjut.

Seperti umumnya artis-artis popular di negeri ini, aku pun kemudian menjadi incaran perusahaan-perusahaan untuk pembuatan iklan; diminta menjadi presenter dalam acara-acara seremonial; menjadi host di tv-tv; malah tidak jarang diundang untuk presentasi dalam seminar-seminar bersama tokoh-tokoh cendekiawan. Yang terakhir ini, boleh jadi aku hanya dijadikan alat menarik peminat. Tapi apa rugiku? Asal aku diberi honor standar, aku tak peduli.

Soal kuliahku yang tidak berlanjut, aku menghibur diriku dengan mengatakan kepada diriku, "Ah, belajar kan tidak harus di bangku kuliah. Lagi pula orang kuliah ujung-ujungnya kan untuk mencari materi. Aku tidak menjadi pengacara dan bintang pengadilan, tak mengapa; bukankah kini aku sudah menjadi superbintang. Materi cukup."

Memang sebagai perempuan yang belum bersuami, aku cukup bangga dengan kehidupanku yang boleh dikata serba kecukupan. Aku sudah mampu membeli rumah sendiri yang cukup indah di kawasan elite. Ke mana-mana ada mobil yang siap mengantarku. Pendek kata aku bangga bisa menjadi perempuan yang mandiri. Tidak lagi bergantung kepada orang tua. Bahkan kini sedikit-banyak aku bisa membantu kehidupan ekonomi mereka di kampung. Sementara banyak kawan-kawanku yang sudah lulus kuliah, masih lontang-lantung mencari pekerjaan.

Kadang-kadang untuk sekadar menyenangkan orang tua, aku mengundang mereka dari kampung. Ibuku yang biasanya nyinyir mengomentari apa saja yang kulakukan dan menasehatiku ini-itu, kini tampak seperti sudah menganggapku benar-benar orang dewasa. Entah kenyataannya demikian atau hanya karena segan kepada anaknya yang kini sudah benar-benar hidup mandiri. Yang masih selalu ibu ingatkan, baik secara langsung atau melalui surat, ialah soal ibadah.

"Nduk, ibadah itu penting. Bagaimana pun sibukmu, salat jangan kamu abaikan!"

"Sempatkan membaca Quran yang pernah kau pelajari ketika di kampung dulu, agar tidak hilang."

"Bila kamu mempunyai rezeki lebih, jangan lupa bersedekah kepada fakir miskin dan anak yatim."

Ya, kalimat-kalimat semacam itulah yang masih sering beliau wiridkan. Mula-mula memang aku perhatikan; bahkan aku berusaha melaksanakan nasihat-nasihat itu, tapi dengan semakin meningkatnya volume kegiatanku, lama-lama aku justru risi dan menganggapnya angin lalu saja.

Sebagai artis tenar, tentu saja banyak orang yang mengidolakanku. Tapi ada seorang yang mengagumiku justru sebelum aku menjadi setenar sekarang ini. Tidak. Ia tidak sekadar mengidolakanku. Dia menyintaiku habis-habisan. Ini ia tunjukkan tidak hanya dengan hampir selalu hadir dalam even-even di mana aku tampil; ia juga setia menungguiku shoting film dan mengantarku pulang. Tidak itu saja. Hampir setiap hari, bila berjauhan, dia selalu telepon atau mengirim SMS yang seringkali hanya untuk menyatakan kangen.

Di antara mereka yang mengagumiku, lelaki yang satu ini memang memiliki kelebihan. Dia seorang pengusaha yang sukses. Masih muda, tampan, sopan, dan penuh perhatian. Pendek kata, akhirnya aku takluk di hadapan kegigihannya dan kesabarannya. Aku berhasil dipersuntingnya. Tidak perlu aku ceritakan betapa meriah pesta perkawinan kami ketika itu. Pers memberitakannya setiap hari hampir dua minggu penuh. Tentu saja yang paling bahagia adalah kedua orang tuaku yang memang sejak lama menghendaki aku segera mengakhiri masa lajangku yang menurut mereka mengkhawatirkan.

Begitulah, di awal-awal perkawinan, semua berjalan baik-baik saja. Setelah berbulan madu yang singkat, aku kembali menekuni kegiatanku seperti biasa. Suamiku pun tidak keberatan. Sampai akhirnya terjadi sesuatu yang benar-benar mengubah jalan hidupku.

Beberapa bulan setelah Ragil, anak keduaku, lahir, perusahaan suamiku bangkrut gara-gara krisis moneter. Kami, terutama suamiku, tidak siap menghadapi situasi yang memang tidak terduga ini. Dia begitu terpukul dan seperti kehilangan keseimbangan. Perangainya berubah sama sekali. Dia jadi pendiam dan gampang tersinggung. Bicaranya juga tidak seperti dulu, kini terasa sangat sinis dan kasar. Dia yang dulu jarang keluar malam, hampir setiap malam keluar dan baru pulang setelah dini hari. Entah apa saja yang dikerjakannya di luar sana. Beberapa kali kutanya dia selalu marah-marah, aku pun tak pernah lagi bertanya.

Untung, meskipun agak surut, aku masih terus mendapatkan kontrak pekerjaan. Sehingga, dengan sedikit menghemat, kebutuhan hidup sehari-hari tidak terlalu terganggu. Yang terganggu justru keharmonisan hubungan keluarga akibat perubahan perilaku suami. Sepertinya apa saja bisa menjadi masalah. Sepertinya apa saja yang aku lakukan, salah di mata suamiku. Sebaliknya menurutku justru dialah yang tak pernah melakukan hal-hal yang benar. Pertengkaran hampir terjadi setiap hari.

Mula-mula, aku mengalah. Aku tidak ingin anak-anak menyaksikan orang tua mereka bertengkar. Tapi lama-kelamaan aku tidak tahan. Dan anak-anak pun akhirnya sering mendengar teriakan-teriakan kasar dari mulut-mulut kedua orang tua mereka; sesuatu yang selama ini kami anggap tabu di rumah. Masya Allah. Aku tak bisa menahan tangisku setiap terbayang tatapan tak mengerti dari kedua anakku ketika menonton pertengkaran kedua orang tua mereka.

Sebenarnya sudah sering beberapa kawan sesama artis mengajakku mengikuti kegiatan yang mereka sebut sebagai pengajian atau siraman rohani. Mereka melaksanakan kegiatan itu secara rutin dan bertempat di rumah mereka secara bergilir. Tapi aku baru mulai tertarik bergabung dalam kegiatan ini setelah kemelut melanda rumah tanggaku. Apakah ini sekadar pelarian ataukah --mudah-mudahan-- memang merupakan hidayah Allah. Yang jelas aku merasa mendapatkan semacam kedamaian saat berada di tengah-tengah majelis pengajian. Ada sesuatu yang menyentuh kalbuku yang terdalam, baik ketika sang ustadz berbicara tentang kefanaan hidup di dunia ini dan kehidupan yang kekal kelak di akhirat, tentang kematian dan amal sebagai bekal, maupun ketika mengajak jamaah berdzikir.

Setelah itu, aku jadi sering merenung. Memikirkan tentang diriku sendiri dan kehidupanku. Aku tidak lagi melayani ajakan bertengkar suami. Atau tepatnya aku tidak mempunyai waktu untuk itu. Aku menjadi semakin rajin mengikuti pengajian; bukan hanya yang diselenggarakan kawan-kawan artis, tapi juga pengajian-pengajian lain termasuk yang diadakan di RT-ku. Tidak itu saja, aku juga getol membaca buku-buku keagamaan.

Waktuku pun tersita oleh kegiatan-kegiatan di luar rumah. Selain pekerjaanku sebagai artis, aku menikmati kegiatan-kegiatan pengajian. Apalagi setelah salah seorang ustadz mempercayaiku untuk menjadi "asisten"-nya. Bila dia berhalangan, aku dimintanya untuk mengisi pengajian. Inilah yang memicu semangatku untuk lebih getol membaca buku-buku keagamaan. O ya, aku belum menceritakan bahwa aku yang selama ini selalu mengikuti mode dan umumnya yang mengarah kepada penonjolan daya tarik tubuhku, sudah aku hentikan sejak kepulanganku dari umrah bersama kawan-kawan. Sejak itu aku senantiasa memakai busana muslimah yang menutup aurat. Malah jilbabku kemudian menjadi tren yang diikuti oleh kalangan muslimat.

Ringkas cerita; dari sekadar sebagai artis, aku berkembang dan meningkat menjadi "tokoh masyarakat" yang diperhitungkan. Karena banyaknya ibu-ibu yang sering menanyakan kepadaku mengenai berbagai masalah keluarga, aku dan kawan-kawan pun mendirikan semacam biro konsultasi yang kami namakan "Biro Konsultasi Keluarga Sakinah Primadona". Aku pun harus memenuhi undangan-undangan --bukan sekadar menjadi "penarik minat" seperti dulu-- sebagai nara sumber dalam diskusi-diskusi tentang masalah-masalah keagamaan, sosial-kemasyarakatan, dan bahkan politik. Belum lagi banyaknya undangan dari panitia yang sengaja menyelenggarakan forum sekadar untuk memintaku berbicara tentang bagaimana perjalanan hidupku hingga dari artis bisa menjadi seperti sekarang ini.

Dengan statusku yang seperti itu dengan volume kegiatan kemasyarakatan yang sedemikian tinggi, kondisi kehidupan rumah tanggaku sendiri seperti yang sudah aku ceritakan, tentu semakin terabaikan. Aku sudah semakin jarang di rumah. Kalau pun di rumah, perhatianku semakin minim terhadap anak-anak; apalagi terhadap suami yang semakin menyebalkan saja kelakuannya. Dan terus terang, gara-gara suami, sebenarnyalah aku tidak kerasan lagi berada di rumahku sendiri.

Lalu terjadi sesuatu yang membuatku terpukul. Suatu hari, tanpa sengaja, aku menemukan sesuatu yang mencurigakan. Di kamar suamiku, aku menemukan lintingan rokok ganja. Semula aku diam saja, tapi hari-hari berikutnya kutemukan lagi dan lagi. Akhirnya aku pun menanyakan hal itu kepadanya. Mula-mula dia seperti kaget, tapi kemudian mengakuinya dan berjanji akan menghentikannya.

Namun beberapa lama kemudian aku terkejut setengah mati. Ketika aku baru naik mobil akan pergi untuk suatu urusan, sopirku memperlihatkan bungkusan dan berkata: "Ini milik siapa, Bu?"

"Apa itu?" tanyaku tak mengerti.
"Ini barang berbahaya, Bu," sahutnya khawatir, "Ini ganja. Bisa gawat bila ketahuan!"
"Masya Allah!" Aku mengelus dadaku. Sampai sopir kami tahu ada barang semacam ini. Ini sudah keterlaluan.

Setelah aku musnahkan barang itu, aku segera menemui suamiku dan berbicara sambil menangis. Lagi-lagi dia mengaku dan berjanji kapok, tak akan lagi menyentuh barang haram itu. Tapi seperti sudah aku duga, setelah itu aku masih selalu menemukan barang itu di kamarnya. Aku sempat berpikir, jangan-jangan kelakuannya yang kasar itu akibat kecanduannya mengonsumsi barang berbahaya itu. Lebih jauh aku mengkhawatirkan pengaruhnya terhadap anak-anak.

Terus terang aku sudah tidak tahan lagi. Memang terpikir keras olehku untuk meminta cerai saja, demi kemaslahatanku dan terutama kemaslahatan anak-anakku. Namun seiring maraknya tren kawin-cerai di kalangan artis, banyak pihak terutama fans-fansku yang menyatakan kagum dan memuji-muji keharmonisan kehidupan rumah tanggaku. Bagaimana mereka ini bila tiba-tiba mendengar --dan pasti akan mendengar-- idolanya yang konsultan keluarga sakinah ini bercerai? Yang lebih penting lagi adalah akibatnya pada masa depan anak-anakku. Aku sudah sering mendengar tentang nasib buruk yang menimpa anak-anak orang tua yang bercerai. Aku bingung.

Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus mengorbankan rumah tanggaku demi kegiatan kemasyarakatanku, ataukah sebaiknya aku menghentikan kegiatan kemasyarakatan demi keutuhan rumah tanggaku? Atau bagaimana? Berilah aku saran! Aku benar-benar pusing!***
Sumber : http://kumpulan-cerpen.blogspot.com/2005/12/sang-primadona.html

Senin, 31 Oktober 2011

Waspadai Musim Pancaroba

MUSIM Pancaroba!
Demikian masyarakat menyebut iklim saat ini. Hal itu  karena seringnya terjadi perubahan cuaca dari terik matahari yang panas di musim yang sudah masuk pada kemarau  menjadi hujan lebat kadang disertai petir dan angin ribut dengan udara yang tiba-tiba dingin. Demikian sebaliknya.. Suhu udara jadi sering berganti. Pagi dan malam hari yang biasanya dingin menjadi terasa sangat panas. Perubahan cuaca yang drastis ini tentu saja membuat tubuh harus pandai beradaptasi dengan cuaca. Untuk itu dibutuhkan stamina yang prima atau fit. Jika tidak, tubuh menjadi kurang dapat beradaptasi. Inilah yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit terutama bagi mereka yang sering  bekerja keras dan  kurang beristirahat.

Penyakit yang sering menyerang tubuh di musim pancaroba atau musim peralihan adalah flu, batuk, pilek, demam, gangguan saluran napas atau infeksi saluran pernapasan, radang tenggorokan, masuk angin, influenza, gangguan pencernaan seperti diare, dan tifus abdominalis. Kemunculan penyakit-penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan musim pancaroba disebabkan juga banyaknya bakteri atau virus yang mencemari lingkungan sekitar kita ditambah menurunnya daya tahan atau stamina kita pada musim peralihan ini. Berikut ini adalah solusi agar tubuh tetap fit di tengah cuaca yang kurang bersahabat :

1.       Konsumsi makanan bergizi
Daya tahan tubuh yang baik selain butuh makanan yang cukup jumlahnya, juga harus memenuhi semua unsur gizi yang dibutuhkan tubuh yaitu : karbohidrat, lemak,protein,vitamin,dan mineral. Istirahat yang cukup. Tidur 6-8 jam sehari. Kurang istirahat dapat menurunkan daya tahan tubuh kita.

2.       Sempatkan berolahraga secara rutin minimal 3 kali seminggu selam 30 menit.

3.       Konsumsi minuman sulpemen yang tepat
Sebagian besar dari kita sulit memenuhi kebutuhan gizi harian dengan diet yang seimbang, sehingga suplemen penambah stamina diperlukan terutama  di musim pancaroba. Pilih minuman penambah stamina  yang benar-benar mengandung  vitamin B yang lengkap yang diperlukan untuk menjaga stamina tubuh seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B8 dan B12..  Selain itu, makanan/minuman energi tersebut dalam kemasannya harus mencantumkan  kandungan zat, aturan pakai, masa kadaluarsa dan nomor registrasi badan pengawasan obat makanan (BPOM).

4.       Kelola Stress dengan baik
Hanya dengan belajar mengelolanya secara tepat, kita dapat terhindar dari dampak negatif stress seperti sulit tidur, nafsu makan berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi daya tahan tubuh kita.

5.       Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas sehari.

6.       Menjaga kebersihan makanan dan minuman, membersihkan sesudah buang air besar atau menjelang makan serta menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, semut. 

7.       Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter.

Lakukan tips diatas secara rutin dan berkelanjutan maka kita akan terhindar dari penyakit pancaroba untuk masuk ke dalam tubuh kita.

Jalan Kaki Sehatkan Jiwa

Rutin berjalan kaki tak hanya memberi manfaat positif bagi jasmani kita. Ternyata, kebiasaan ini juga berdampak baik bagi kesehatan mental. Dengan menyisihkan waktu selama 30 menit per hari untuk berjalan santai, organ kardiovaskular kita sehat, dan mood terjaga dengan baik.
Menurut para ahli, orang yang rutin berjalan kaki akan merasakan berbagai manfaat berikut:
1.       Lebih percaya diri
Biasakan berjalan kaki mengelilingi komplek tempat kita tinggal. Ajak pasangan atau sahabat untuk menemani. Berjalan santai akan membuat perasaan kita lebih nyaman dan percaya diri saat berpapasan dengan tetangga atau orang lain yang dikenal. Rasa canggung akan hilang dengan sendirinya.
2.       Lebih cepat sembuh dari sakit
Banyak dokter menyarankan orang yang tengah mengalami gangguan kesehatan untuk rajin berjalan kaki. Selain sebagai bentuk latihan paling sederhana, berjalan bisa membantu mengembalikan ketahanan tubuh.
3.       Tak mudah stres
Masalah dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial, sangat mudah menyulut stres. Kita bisa menekannya dengan menciptakan aktivitas yang bisa menenangkan emosi. Salah satu yang dianjurkan adalah berjalan santai. Jadi, bila kita memiliki jadwal berjalan yang rutin, kemungkinan kita mengalami stres otomatis akan mengecil.

Manfaat Mandi Air Dingin

Mandi air panas atau air hangat rasanya memang enak dan nyaman. Bayangkan bila Anda pulang ke rumah setelah seharian beraktivitas, menumpang kendaraan umum berdesakan dengan orang lain, dengan mandi air panas rasanya akan membuat semua kotoran dan rasa lelah lenyap seketika.
Namun, tak hanya rasa nyaman yang didapat setelah mandi air panas, tetapi juga rasa penyesalan. Sebab, air panas ternyata membuat kulit kering dan mudah keriput. Sebab, air yang panas akan meluruhkan minyak alami yang terdapat pada kulit. Di lain pihak, meskipun terkesan menyeramkan bagi sebagian orang, mandi air dingin ternyata memberikan banyak manfaat. Berikut empat di antaranya:

1. Sirkulasi darah lebih baik
Air yang hangat akan mengalirkan darah ke kulit, sedangkan air dingin mengalirkan darah ke organ-organ tubuh. Perubahan antara panas dan dingin ini akan memicu sirkulasi yang lebih baik dalam darah, dengan memaksa darah untuk bergerak. Anda disarankan untuk mengubah air panas dan dingin beberapa kali, dan mengakhiri mandi dengan air dingin untuk membantu sirkulasi darah tersebut.
Kita perlu memastikan sirkulasi darah yang baik karena hal ini dapat mencegah berbagai kondisi, seperti hipertensi, pengerasan arteri, dan urat-urat kaki yang menonjol (varises). Sirkulasi darah yang baik akan memperbaiki sistem tubuh kita, sekaligus membuat penampilan kita lebih menarik.

2. Wajah lebih berkilau
Uap air panas cenderung akan membuka pori-pori. Dengan pori-pori wajah yang terbuka, kotoran akan lebih mudah dibersihkan. Namun, setelah selesai membasuh wajah, sebaiknya Anda menutup kembali pori-pori yang terbuka dengan mengguyurkan air dingin ke wajah. Membasuh wajah yang sudah bersih dengan air dingin juga akan mencegah pori-pori tersumbat kotoran dan minyak, yang menyebabkan masalah pada kulit seperti jerawat. Selain itu, air dingin juga membuat pembuluh darah menyempit sehingga mengurangi pembengkakan dan munculnya lingkar hitam di bawah mata. Hasilnya, kulit akan terlihat lebih berkilau.

3. Rambut lebih sehat
Seperti yang telah dikatakan tadi, air panas akan membuka pori-pori. Bayangkan bila pori-pori pada kulit kepala Anda terbuka, tentu rambut jadi mudah rontok. Sebaliknya, air dingin akan menutup kutikula yang menyebabkan rambut menjadi lebih kuat dan mencegah kotoran terkumpul di kulit kepala. Rambut yang lebih kuat juga tak akan mudah tercabut ketika Anda menyisirnya, dan dengan sendirinya memperlambat kerontokan rambut. Tak hanya itu, air dingin juga membuat rambut Anda lebih berkilau. Sebab, air dingin tidak melenyapkan minyak alami yang terdapat pada kulit kepala dan rambut.

4. Tubuh lebih bugar
Ingin bisa mengawali hari dengan tubuh yang segar dan bugar? Mandilah dengan air dingin, karena air dingin akan membantu "membangunkan" saraf-saraf dalam tubuh Anda. Selepas mandi air dingin, Anda juga lebih dapat mengatasi udara dingin di luar rumah. Hal ini berbeda dengan mandi air panas, yang akan membuat tubuh menjadi lemas. Itu sebabnya, mandi malam dengan air panas membuat Anda siap tidur nyenyak.
Mandi air dingin akan membuat Anda berenergi dan menguatkan seluruh esensi kehidupan Anda. Anda jadi lebih waspada dan bersemangat.

Bila Anda belum terbiasa mandi air dingin, cobalah cara ini secara bertahap. Misalnya, dengan mulai mengurangi kadar hangat yang Anda gunakan saat mandi. Pelan-pelan, buatlah menjadi lebih kurang hangatnya, mulai dingin, dan akhirnya dingin sama sekali. Mulailah dengan mengguyur kaki lebih dulu, baru perlahan mengguyur tubuh bagian atas. Bila sudah terbiasa, Anda akan menaklukkan rasa "takut" pada air dingin. Kelak, Anda bahkan tak akan sempat memikirkan apakah air tersebut dingin atau tidak.

Tanda - Tanda Daya Tahan Sedang Lemah

Sakit flu seolah jadi penyakit "wajib" setiap tahun. Terutama kala musim hujan. Namun penyakit ini terutama menyerang ketika daya tahan tubuh kita sedang lemah. Oleh karena itu, ada baiknya Anda waspada dengan kondisi tubuh kita sendiri. Bagaimana mengetahui ketika daya tahan tubuh kita mulai melemah?

·         Mengonsumsi gula terlalu banyak
Studi yang dimuat di American Journal of Clinical Nutrition menyebutkan, 5 jam setelah kita mengasup 100 gr gula, kemampuan sel darah putih melawan kuman akan turun drastis. Seratus gr gula setara dengan tiga kaleng minuman bersoda ukuran sedang.
·         Bobot badan makin berat
Ketika wabah flu babi menyerang masyarakat tahun lalu, ditemukan fakta bahwa para penderitanya memiliki ciri khas yang sama, yaitu indeks massa tubuhnya lebih dari 40. Kelebihan berat badan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, peradangan, dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi.
·         Rongga hidung terlalu kering
Hidung yang tersumbat tentu sangat mengganggu kenyamanan. Tetapi, kalau rongga hidung kita terlalu kering, itu juga tak baik. Sebab, lendir di dalam hidung berguna untuk membantu "menjebak" dan membersihkan virus yang masuk. Tak adanya lendir di dalam hidung, sama artinya memberi jalan masuk bagi kuman untuk menyerang pertahanan tubuh kita.
·         Tidak cukup minum
Ada alasan mengapa dokter selalu mendorong kita banyak minum ketika sakit. Tubuh membutuhkan banyak air putih untuk mengeluarkan racun. Kebutuhan minum setiap orang berbeda-beda, tergantung dari kondisi tubuh dan aktivitas masing-masing. Cara mengetahui apakah kita sudah cukup minum atau belum adalah dengan melihat warna urin. Urin yang baik adalah yang berwarna jernih atau kuning muda jernih.
·         Stres berkepanjangan
Bukan kebetulan kalau kita jadi pilek kala pekerjaan di kantor sedang menumpuk. American Psychological Association melaporkan, stres jangka panjang dapat melemahkan respons kekebalan tubuh kita. "Jika kita stres saat sedang flu, bisa dipastikan gejala yang akan kita alami pasti akan lebih buruk lagi," ujar Philip Tierno.
·         Sering tak enak badan
Biasanya, orang dewasa mendapat flu sekitar 2-3 kali dalam setahun. Jika kita mengalaminya lebih dari jumlah itu, sudah bisa dipastikan kondisi tubuh sedang di level yang rendah dan perlu segera ditindaklanjuti dengan istirahat dan makan makanan bergizi.

Hati-Hati Ketagihan Minum Kopi

Kopi adalah salah satu jenis minuman yang sangat dikenal oleh masyarakat kita dan kebiasaan minum kopi pada seseorang seringkali sulit untuk dihindarkan. Seperti halnya dengan merokok atau konsumsi minuman beralkohol, minum kopi memang sulit untuk dilepaskan jika sudah menjadi suatu kebiasaan seseorang. Hal itu disebabkan karena minum kopi dapat menimbulkan efek candu atau ketagihan. Minum kopi dapat juga menjadi suatu kebiasaan dalam sebuah keluarga. Bahkan di antara para penikmat kopi pun, sampai ada yang menyatakan jika mereka tidak minum kopi dalam sehari rasanya tidak nyenyak untuk tidur.

Sebenarnya menikmati kopi belum tentu menyebabkan suatu masalah besar dalam kesehatan seseorang. Namun kafein, yaitu zat aktif dalam kopi, mempunyai beberapa pengaruh terhadap tubuh, antara lain menimbulkan kontraksi otot polos di saluran kemih. Oleh karena itu, penikmat kopi biasanya sering timbul rasa ingin buang air kecil. Selain itu, akibat menikmati kopi yang terlalu berlebihan dapat berdampak pada aliran darah ke ginjal. Bertambah cepatnya detak jantung dan dilatasi pembuluh darah arteri memberikan pengaruh bertambah derasnya aliran darah ke ginjal. Namun, apabila ginjal seseorang tidak mengalami masalah, meminum kopi bukanlah sebuah kebiasaan yang harus diwaspadai. Gagal ginjal lebih disebabkan oleh faktor genetik, penyakit infeksi, penyakit metabolisme atau gangguan kelenjar tiroid, dan penyakit sistemik seperti hipertensi, diabetes, serta tumor.

Justru yang harus diwaspadai adalah efek terhadap kecanduan kopi. Apabila menikmati kopi masih dalam takaran yang wajar (dua cangkir per hari), diduga tidak akan berpengaruh langsung terhadap gagal ginjal. Akan tetapi, jika konsumsi kopi sudah melampaui batas (3 sampai 5 cangkir per hari), sebaiknya harus segera dibatasi jumlah konsumsinya. Menghentikan kebiasaan minum kopi yang berlebihan dapat dilakukan secara bertahap. Dimulai dari jumlah cangkir per hari sampai pada pengurangan jumlah takarannya per cangkir per harinya.